Sabtu, 31 Januari 2009
~KEMATIAN~
Kematian bukanlah suatu hal yang harus kita takuti tetapi kematian adalah hal yang harus kita hadapi. Sadarilah bahwa tak kan ada manusia yang dapat hidup abadi di dunia ini. Sewaktu-waktu pasti Kematian akan menghampiri kita. dan kita tidak pernah tau kapan Kematian akan tiba menghampiri kita. Mungkin bisa hari ini, besok ataupun lusa.
tetapi yang menjadi masalah sudah siap kah kita untuk mati....?
Sebenarnya jika kita sadari hidup kita ini adalah untuk mempersiap kan kematian. karena hidup di dunia hanyalah sejenak yang abadi adalah kehidupan setelah mati.
ematian adalah suatu yang pasti, yang “membangunkan” kita semua dari “mimpi duniawi” dan menuju “kenyataan” lain yang akan kita hadapi di alam kubur. dua “kehidupan “ yang dulu kita alami yaitu “alam tidur” dan “alam dunia”, kini benar-benar telah menjadi mimpi ketika kita telah berada di liang kubur. Di dalam kubur - walau masih merupakan alam perantara - kita akan diperlihatkan kenyataan yang mendekati dengan apa yang akan kita dapatkan kelak di hari pembalasan. Kubur bukan lagi tempat kita menanam benih perbuatan, tapi sudah merupakan tempat kita melihat hasil dari benih perbuatan yang kita panen. kenyataan peristiwa dalam kubur merupakan “bayangan” dari hasil sebenarnya yang akan kita terima di akherat kelak.
Kematian mengajarkan kita untuk tidak mencintai sesuatu - yang tidak abadi dan bersifat keduniawian - secara berlebihan. Kematian juga mengingatkan kita bahwa sebenarnya kita ini “sedang bermimpi” layaknya mimpi di dalam tidur kita. Kematian akan menuntut usaha kita sekarang dalam mensucikan jiwa bagi persiapan memasuki tingkat kehidupan yang lebih tinggi, universal dan abadi. Bahkan beberapa riwayat para ahli Irfan dan sufi telah menceritakan kepada kita, bagaimana mereka bisa melihat fenomena yang terjadi “diatas” alam dunia yang sekarang kita tempati. Kata-kata “ diatas” sama sekali jauh dari dari makna material. kematian adalah makhluk penguasa kehidupan yang selalu mengintai kita.
Makna terpenting dari kematian adalah bahwa sesungguhnya manusia menakutkan ke-sementara-an. Ke-sementara-an memiliki arti ketidak-abadian. Sesuatu yang tidak abadi berarti sesuatu yang tidak sempurna. Sempurna memiliki ciri abadi dan tidak rusak. Karena itulah ketakutan kepada kematian sama saja dengan keinginan sesungguhnya manusia untuk hidup abadi dan sempurna. Namun, keabadian dan kesempurnaan bukanlah ciri alam material. Alam material adalah alam kerusakan, sedang alam spiritual adalah alam keabadian dan kesempurnaan. Keinginan manusia hidup abadi merupakan panggilan nurani yang suci, oleh sebab itulah secara fitrah manusia terpanggil untuk menuju kepada alam akhirat yang lebih sempurna milik Allah “Tuhan yang Mutlak Sempurna”. Karena untuk menuju alam kesempurnaan harus melalui kematian, maka - mengutip pendapat Raghib-Isfahani - kematian adalah jembatan menuju kenikmatan abadi.
Kematian tidak akan pernah memperdulikan status dari seseorang, Bias pejabat , Guru, orang tua ataupun anak-anak, bila saatnya sudah tiba pasti makan mati juga. Jadi mulai sekarang berterima kasih lah atas hidup yang diberikan tuhan kepada kita. dan jadikan lah hidup kita menjadi lebih bermakna....
Terima Kasih Tuhan.....................
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~`
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar